Impian

Setiap orang boleh mendambakan atau mengimpikan apa saja.
Yang diperlukan adalah kemauan dan mengukur dirinya sendiri.
Adakalanya logika menjadi pembatas.
Selanjutnya bangun komitmen dan pegang teguh, istiqomah dengan segala konsekensinya.

Saya bolehkan mimpi ingin jadi Lurah tetapi banyak lagi yang juga ingin jadi Lurah
Lalu bagaimana apa harus terus atau mundur ?
Karena yang bisa jadi Lurah hanya satu dalam satu periode maka tunggu periode berikutnya.
Tetapi kapan ada gilirannya ? Periode berikutnya tidak dapat. Periode ke tiga gak dapat lagi.
Bagaimana apa ya harus ditunggu terus.
Disitulah keterbatasan. kalau gak bisa jadi Lurah ya jadi warga biasa saja. Toh semua posisi itu diperlukan. Bermainlah pada posisi yang dapat diraih. Bukankan semua posisi itu sama-sama diperlukan dan semuanya posisi mulia.
Oleh karena jangan ngotot memaksakan diri.
Terima saja nasib ini setelah bersungguh-sungguh melakukan usaha yang maksimal.
Bukankah kita ini tidak punya hak memastikan.
Kita boleh menginginkan tetapi kepastian bukan ditangan kita.